Cubox

Social Listening

/
/
Social Listening

Dengarkan Suara Konsumen, Bukan Hanya Angkanya.

Analisis percakapan di berbagai platform sosial seperti X, Instagram, Facebook, YouTube, dan TikTok.
Pahami opini, emosi, dan harapan audiens untuk menyesuaikan strategi komunikasi Anda

Percakapan di media sosial berubah terlalu cepat.

Cubox memantau berbagai platform secara simultan dan menampilkan perubahan tren secara langsung agar Anda tak tertinggal momentum.

Sulit membedakan opini nyata dengan tren sementara.

Teknologi analitik Cubox memfilter percakapan berdasarkan sumber, konteks, dan tingkat pengaruh, membantu Anda fokus pada percakapan yang benar-benar penting.

Tidak tahu siapa influencer paling relevan.

Cubox mengidentifikasi akun yang paling berpengaruh dalam topik tertentu, lengkap dengan data engagement dan kredibilitas audiensnya.

Tidak ada data pasti untuk menilai reaksi publik.

Dengan analisis sentimen otomatis, Anda dapat melihat reaksi publik terhadap brand atau kampanye secara kuantitatif — bukan sekadar asumsi.

summary
Dengarkan suara publik, pahami arah percakapan, dan bertindak cepat!

Mulai analisis percakapan hari ini dan temukan insight yang tidak bisa Anda dapatkan dari laporan biasa.

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan Social Listening di Cubox?

Social Listening memungkinkan Anda mendengarkan percakapan publik di media sosial seperti X (Twitter), Instagram, Facebook, dan TikTok untuk mengetahui opini, sentimen, serta topik yang sedang ramai.

Karena opini publik di media sosial berkembang sangat cepat. Dengan mendengarkan percakapan ini, brand bisa menyesuaikan pesan, merespons kritik, dan memahami apa yang benar-benar diinginkan audiens.

Ya. Cubox menggunakan analisis sentimen berbasis AI yang mengklasifikasikan setiap percakapan menjadi positif, netral, atau negatif — lengkap dengan intensitas dan konteksnya.

Tentu. Anda dapat memantau hashtag, nama brand, event, atau kata kunci tertentu, dan melihat bagaimana performanya di berbagai platform sosial.

Ya. Banyak pengguna Cubox — termasuk agensi dan lembaga riset — menggunakan data Social Listening untuk insight konsumen, evaluasi kampanye, dan perencanaan strategi komunikasi berikutnya.